Bait-Bait Cinta

|

Sang penulis mengupas mengenai zionisme serta seluk beluk mengenai perang timur tengah antara Israel dan Palestina, dan bagaimana Al Quran menanggapi kejadian – kejadian tersebut.

Dijelaskan siapa pencetus awal paham zionis dan bagaimana paham tersebut kemudian berkembang di antara kaum Yahudi dan kemudian berkembang di seluruh dunia. Hingga akhirnya Palestinalah yang menjadi tujuan mereka.

Selain itu juga dipaparkan kekejaman, kesadisan dan penyiksaan mereka terhadap masyarakat Palestina, khususnya kaum Ibu, wanita dan anak – anak, dan bagaimana bangganya tentara zionis yang bisa membunuh paling banyak. Serta dipaparkan pula bagaimana sikap PBB ― dalam hal ini Dewan Keamanan ― menanggapi kejadian tersebut.
Namun disisi lain, sang penulis juga membubuhkan masalah cinta. Dimana Jaka Suganda, seorang mahasiswa Indonesia di universitas Al Azhar yang juga merupakan tokoh utama dalam cerita ini, mengalami dilema cinta segitiga antara ia, Fatimah dan Amira.
Di satu sisi, karena Fatimah lah ia bisa bersekolah di universitas Al Azhar. Kalau bukan karena Fatimah yang menceritakan mengenai prestasinya, tentulah Haji Ismail, yang juga merupakan ayah kandung Fatimah, tidak akan menyekolahkannya ke Mesir. Namun, Jaka pun tak bisa mengelak dari benih – benih cinta yang tumbuh antara Ia dan Amira, sepupu dari sahabat dekatnya, Mido. Amira, yang merupakan gadis berdarah Palestina, merupakan anak angkat di keluarga Khalid, yang masih merupakan kakak dari ayahnya. Sementara kedua orang tua dan kakak kandungnya, masih menetap di daerah yang kini diduduki Israel.

Kegamangan Jaka semakin diperparah dengan datangnya berita dari Indonesia bahwa kedua orang tuanya menjodohkannya dengan Fatimah. Namun, Jaka tak sanggup meninggalkan Amira yang dirundung duka seorang diri. Keluarga angkatnya, termasuk Mido, meninggal saat sedang berlibur. Tempat mereka menginap dijatuhi bom oleh tentara Israel, 200 orang meninggal, termasuk keluarga angkat Amira.
Di tengah kegalauannya antara menerima Fatimah atau menerima ajakan Amira kembali ke Palestina, Jaka akhirnya mengambil sebuah keputusan. Sebuah keputusan yang sangat berat dan berarti bagi hidupnya.

0 komentar:

Post a Comment

 

©2009 ASRES blog's | Template Blue by TNB