Sikap Damai Umat Islam Di Maluku

|

DAMAI bagi Ummat Islam adalah suatu tekad yang selalu melekat pada tiap pribadi yang menghayati ajaran Islam. Islam dari akar kata assalaam yang berarti damai, jadi Ummat Islam damai tidak perlu dipaksakan apalagi lewat proses rekayasa yang mengundang cacat terhadap kebenaran yang tentu bertentangan dengan Surat Ali Imron ayat 60 dan 61.

Tragedi Idul Fitri Berdarah 1 Syawal 1419 H (19 Januari 1999) dirasakan amat berat oleh segenap Ummat Islam di Maluku khususnya kita di kota Ambon dan sekitarnya. Penderitaan yang diterima begitu berat seperti tidak masuk akal, mungkinkah ini sebagai azab atas kesalahan besar yang telah diperbuat oleh seluruh Ummat Islam terutama para petingginya di Ambon yang lebih mengutamakan hebatnya Pela-Gandong daripada peringatan Allah SWT.

Pela–Gandong telah membuat Ummat Islam di kodya Ambon dan Maluku Tengah, lalai dan dinina-bobokkan, mereka telah tertipu oleh kata-kata rayuan membesarkan nilai Pela–Gandong, yang barangkali saja merupakan bagian dari rencana membunuh dan mengusir ummat Islam dari Maluku.
Damai adalah masalah pikir dan rasa atau kemauan untuk berdamai secara ikhlas dan bersungguh–sungguh damai bukan sekedar basa-basi menyembunyikan akal bulus untuk berkhianat lagi.

Di lapangan masyarakat sudah tidak respek lagi kepada para tokoh agama tertentu yang terus berbicara tanpa hasil. Yang disegani, dipatuhi, didengar adalah mereka yang memimpin perlawanan di lapangan, kenyataan ini harus dimengerti agar apapun inisiatif yang akan diambil hendaknya menghayati keinginan ummat di lapangan. Kita perlu kejelasan yang transparan apakah ajakan damai datang dari pihak Kristen sementara mereka terus menyerang? Marilah kita melihat kenyataan di lapangan, organisasi yang melakukan aksi kerusuhan ini belum ditemukan, masih utuh dan solid, tokoh dan otak penggerak belum tertangkap, kemajuan yang dicapai dalam membantai Ummat Islam masih terus berlangsung, karena itu benarkah mereka bersedia berdamai. Kalau damai adalah kehendak pemerintah dapat dimengerti sepenuhnya dan wajib didukung Ummat Islam hanya saja cara yang ditempuh harus benar, agar upaya damai tidak menimbulkan korban bagi Ummat Islam. Pengalaman di khianati cukup banyak, lihat bagian depan tulisan ini.

Tetapi terserah kepada tiap orang asalkan tidak menyusahkan ummat lagi.

0 komentar:

Post a Comment

 

©2009 ASRES blog's | Template Blue by TNB